Shin Tae-yong Resmi Diberhentikan Sebagai Pelatih Timnas Indonesia, Media Korea Soroti Keputusan Kontroversial
Jakarta, 7 Januari 2025 – Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola nasional. Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang telah menangani Timnas Indonesia sejak 2020, resmi diberhentikan dari jabatannya oleh PSSI. Keputusan ini tidak hanya menjadi sorotan di Indonesia tetapi juga ramai dibahas oleh media Korea Selatan, termasuk Yonhap, Nate, dan KBS.
Keputusan PSSI ini memicu berbagai reaksi, mengingat Shin Tae-yong telah membawa sejumlah perubahan signifikan dalam sepak bola Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia mencapai final Piala AFF 2020 dan memperlihatkan peningkatan performa di berbagai ajang internasional, termasuk SEA Games dan kualifikasi Piala Asia.
Menurut laporan dari media Korea Selatan, pemecatan ini diduga berkaitan dengan perbedaan visi antara Shin Tae-yong dan manajemen PSSI terkait rencana jangka panjang pembinaan pemain muda. Yonhap News menyoroti bagaimana Shin Tae-yong dianggap berhasil memanfaatkan pemain muda Indonesia untuk membangun skuad yang kompetitif, namun upayanya sering kali terganjal oleh keputusan federasi.
Sementara itu, media KBS menyoroti reaksi publik Indonesia yang mayoritas kecewa dengan keputusan ini. Banyak penggemar sepak bola Indonesia yang menunjukkan dukungan mereka terhadap Shin Tae-yong di media sosial, bahkan beberapa tagar seperti #SaveSTY dan #TerimaKasihShinTaeYong menjadi trending di Twitter.
PSSI dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk kepentingan jangka panjang Timnas Indonesia, meskipun tidak menjelaskan secara rinci alasan pemberhentian tersebut. Saat ini, posisi pelatih Timnas Indonesia akan diisi oleh pelatih sementara hingga PSSI menunjuk pengganti permanen.
Shin Tae-yong sendiri belum memberikan komentar resmi terkait pemecatannya. Namun, laporan dari Korea menyebutkan bahwa ia kemungkinan akan kembali melatih di liga Korea Selatan atau mengambil tawaran dari negara lain.
Keputusan ini menjadi babak baru dalam perjalanan sepak bola Indonesia, sekaligus menimbulkan pertanyaan besar: apakah Timnas Indonesia mampu menjaga momentum peningkatan performa tanpa sosok pelatih yang telah membawa perubahan signifikan. (Pep)
