32.1 C
Jakarta
Sunday, April 20, 2025

Ini Alasan Investor Asing Lari ke Vietnam, RI Cuma Kebagian Receh

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

Ini Alasan Investor Asing Lari ke Vietnam, RI Cuma Kebagian Receh

 

 

 

Vietnam kini menjadi negara ‘seksi’ bagi investor asing. VP of Investment Telkomsel Ventures Nazier Arifin mengatakan investasi asing yang dibawa ke Vietnam akan menaikkan peredaran uang di negara tersebut. Selain itu, peluang lapangan kerja juga akan terbuka lebar.
“Artinya apa? Orang-orang yang hidup di Vietnam bakal punya buying power lebih banyak,” kata Nazier saat ditemui di NextDev Summit 2024 di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Menurut dia, investor regional (Jepang, China, dkk) melihat Vietnam punya potensi besar sebagai negara berkembang. Para investor berharap dalam 2-3 tahun ke depan orang Vietnam bisa memiliki daya beli lebih besar.

 

Di Indonesia sendiri, investasi asing di sektor teknologi terbilang ‘receh’ dibandingkan Vietnam dan negara tetangga lain. Misalnya saja investasi yang diumumkan Microsoft dan Apple baru-baru ini di kawasan Asia Tenggara.

Apple diketahui berinvestasi senilai Rp 1,6 triliun di Indonesia. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan investasi Apple Vietnam senilai US$15,84 miliar atau Rp 256 triliun.

Sementara Microsoft menggelontorkan investasi di sektor AI senilai US$ 1,7 miliar atau Rp 27 triliun di Indonesia. Angka itu lebih kecil dibandingkan investasi di Malaysia senilai US$ 2,2 miliar atau Rp 35 triliun.

“Memang tahun 2021-2022 semua orang melihat Asia Tenggara sebagai next area untuk berinvestasi. Indonesia sekarang PDB-nya US$ 4.900 mau ke US$ 5.000. Biasanya kalau sudah masuk US$ 5.000 itu kategorinya jadi negara berkembang menuju maju,” kata dia.

Menurut Nazier, dulu Jepang dan China tumbuh kencang saat PDB-nya melewati US$ 5.000.

“Sayangnya banyak negara akhirnya sekarang memang masih melihat Indonesia promising tapi mereka lebih ke hold sih. Karena memang banyak banget funding dari luar [tertahan] akibat resesi,” ia menjelaskan.

Sebelumnya, VP of Client Devices IDC, Bryan Ma menjelaskan alasan Apple melirik Vietnam bukan hanya karena basis peminat produk Apple yang makin besar.

“Karena Apple perlu melakukan diversifikasi manufaktur di luar China. Vietnam menjadi lokasi strategis, sebab ekosistemnya sudah terbangun,” jelasnya dikutip dari CNBC Internasional.

Di Vietnam, IDC mengungkapkan Apple menjadi vendor smartphone ketiga. Pembuat iPhone itu bersaing dengan Oppo dan Samsung.

“Upaya diversifikasi Apple termasuk perangkat seperti notebook, yang diinvestasikan lewat produsen seperti Quanta dan Foxconn,” imbuhnya.

Red

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here