26.1 C
Jakarta
Friday, January 24, 2025

Deklarasi Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) di Tangerang: Tuntut Penghentian Proyek PSN PIK 2

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

Deklarasi Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) di Tangerang: Tuntut Penghentian Proyek PSN PIK 2

 

Tangerang, 8 Januari 2025 – Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) menggelar aksi unjuk rasa dengan tema “Deklarasi Gerakan Rakyat Anti Oligarki untuk Kedaulatan Rakyat” di Jalan Raya Kramat Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Aksi ini melibatkan sekitar 200 orang yang dipimpin oleh Ismed, Koordinator Lapangan.

 

Aksi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ahmad Khozinudin, Edy Mulyadi, Ustad Alfian Tanjung, Mayjen Purn. Sunarko, Shobri Lubis, Abraham Samad, dan Mayjen Purn. Samsul Jalal. Para peserta menuntut penghentian Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, yang dinilai merugikan masyarakat dan melibatkan praktik oligarki.

 

Tuntutan dan Pernyataan

 

Dalam orasinya, Edy Mulyadi menuding proyek PIK 2 sebagai bentuk keserakahan para oligarki yang merampas tanah rakyat dengan harga murah. “Kami mendeklarasikan perlawanan rakyat terhadap oligarki dan menuntut Presiden Prabowo untuk mencabut PSN PIK 2,” tegas Edy.

 

Tokoh lain seperti Shobri Lubis menyerukan semangat perjuangan, menyebut bahwa membela hak rakyat adalah jihad. “Membiarkan kezaliman adalah dosa besar. Kita harus melawan demi harta dan martabat rakyat,” ujarnya.

 

Sementara itu, KH. Baihaki Jawali menolak PIK 2 yang disebut sebagai bentuk penjajahan modern. Ia meminta Presiden Prabowo segera menghentikan proyek tersebut.

 

Insiden dan Respons

 

Aksi yang dimulai dari Makam Keramat Panjang ini sempat diwarnai ketegangan dengan massa yang mengatasnamakan masyarakat Desa Kohod dan Desa Kramat. Insiden saling dorong terjadi, namun berhasil diredam oleh aparat keamanan. Untuk menghindari bentrok, lokasi aksi dipindahkan ke Jalan Raya Kramat Sukawali.

 

Koordinator lainnya, Menuk Wulandari, mengecam keberadaan PIK 2 yang disebut mencaplok tanah rakyat, termasuk wilayah nelayan yang kini kehilangan akses ke laut. Ia menegaskan bahwa proyek ini harus dihentikan demi keadilan rakyat.

 

Dukungan dan Pendanaan

 

Aksi ini didukung oleh swadaya dari para tokoh dan ulama Banten serta sejumlah purnawirawan TNI. Menurut Kolonel TNI (Purn) Nursam, gerakan ini murni perjuangan rakyat untuk menghentikan praktik oligarki.

 

Pengamanan dan Koordinasi

 

Sebanyak 90 personel dari Polresta Metro Tangerang Kota, ditambah aparat TNI dan Satpol PP, dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi. Aparat juga berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk memastikan situasi tetap kondusif.

 

Catatan Akhir

 

Aksi GRAO ini menuntut penghentian PSN PIK 2 yang dinilai merugikan rakyat, merusak lingkungan, dan mencaplok tanah dengan harga murah. Gerakan ini menyerukan audit menyeluruh terhadap proyek tersebut dan pengembalian hak-hak masyarakat yang terdampak.

 

Kegiatan selesai sekitar pukul 13.30 WIB dalam keadaan aman dan tertib. Para peserta berjanji akan terus melanjutkan perjuangan melawan oligarki demi kedaulatan rakyat Indonesia.

 

YUSRON

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here