25 C
Jakarta
Thursday, January 23, 2025

Bupati Kediri Berhasil Pulangkan Belasan Arca ke Kabupaten Kediri

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

Bupati Kediri Berhasil Pulangkan Belasan Arca ke Kabupaten Kediri

 

 

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memulangkan 14 arca peninggalan sejarah Situs Tondowongso yang sempat dititipkan di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Trowulan.

 

Belasan arca tersebut diperkirakan berasal dari tahun 1025 yang ditemukan pertama kali di Situs Tondowongso pada 2007 dan dua tahun kemudian disimpan di BPK Trowulan. Di mana belasan arca tersebut hanya berasal dari Situs Tondowongso.

 

Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo mengungkapkan masih banyak arca-arca yang akan berusaha dikembalikan ke Kabupaten Kediri.

 

“Ini baru satu titik (dari Situs Tondowongso), InshaAllah kita berupaya untuk mengembalikan arca-arca yang berada di berbagai daerah termasuk (Prasasti) Harinjing yang berada di Museum Nasional,” terangnya, Rabu (18/12/2024).

 

Pihaknya menjelaskan, peninggalan yang memiliki histori penting bagi Kabupaten Kediri tersebut akan ditempatkan di Museum Joyoboyo Desa Menang karena Museum Bagawanta Bhari yang berada di belakang Kantor DPRD Kabupaten Kediri tidak bisa menampung lebih banyak arca.

 

Meski belum dibuka secara umum, namun Pemkab Kediri berkomitmen terus menyiapkan sarana dan prasarana Museum Joyoboyo. Menurutnya, untuk membuka sebuah museum diperlukan storyline hingga desain yang representatif.

 

Saat ini Pemkab Kediri tengah menyiapkan desain storyline untuk museum yang tidak jauh dari Petilisan Sri Aji Jayabaya tersebut sekaligus perencanaan pembangunan fasilitas tambahan dan pengamanan museum seperti pagar pembatas. “Untuk desain (storyline museum) terus kita dorong untuk diselesaikan,” jelasnya.

 

Dari 14 arca yang berhasil dikembalikan ke Kabupaten Kediri ini, Arca Syiwa Catur Muka menjadi masterpiece karena arca ini merupakan arca yang bentuknya langka. Dimana biasanya catur muka ini merupakan arca Brahma. Namun arca milik Kabupaten Kediri tersebut ditemukan simbol tertentu yang merujuk pada Arca Syiwa.

 

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok mendukung penuh upaya pengembalian kekayaan peninggalan sejarah. Pihaknya menyebutkan, DK4 akan terus memberikan rekomendasi untuk pengembalian arca-arca lain.

 

Pihaknya menyebutkan, kurang lebih 500 arca masih berada di berbagai daerah seperti Museum Nasional, BPK Wilayah 11, Museum Empu Tantular, hingga Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

 

Dari berbagai ratusan arca yang ingin dikembalikan, pihaknya mengatakan Prasasti Harinjing yang memiliki urgensi paling tinggi untuk dikembalikan ke Kediri. Pasalnya prasasti tersebut merupakan prasasti yang menyebutkan 25 Maret sebagai hari jadi Bumi Panjalu. “Harinjing ini sebagai cikal bakal hari jadi Kabupaten Kediri, kalau bisa harus dipulangkan,” katanya. (*) Red

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here