26.1 C
Jakarta
Friday, January 24, 2025

Aneh! Laporkan Polisi Tembak Warga, Sopir Taksi Online Justru jadi Tersangka

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

Aneh! Laporkan Polisi Tembak Warga, Sopir Taksi Online Justru jadi Tersangka

 

 

Kasus oknum polisi yang menembak warga Banjarmasin di Kalimantan Tengah semakin rumit.

Polisi menetapkan seorang sopir taksi online berinisial MH sebagai tersangka. Anehnya, MH sebelumnya menjadi pelapor dalam peristiwa tersebut

MH dilaporkan ikut terlibat dalam aksi pencurian dengan kekerasan (curat) yang berujung pada pembunuhan tersebut.

Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan besar bagi istrinya, YU. Menurut YU, kasus ini justru terungkap karena laporan suaminya ke Polresta Palangka Raya pada 10 Desember, empat hari setelah jenazah korban ditemukan.

YU menyebut suaminya berada di lokasi kejadian karena diminta oleh AKS, oknum polisi yang menjadi pelaku utama. MH berada di posisi sopir dan tidak mengetahui rencana pembunuhan.

“Suami saya hanya mengemudi karena pekerjaannya sebagai sopir taksi online. Dia tidak tahu apa yang direncanakan AKS,” kata YU.

Dalam pengakuannya, MH mengatakan AKS dan korban berada di kursi belakang mobil saat insiden terjadi.

Suaminya merasa tertekan setelah kejadian itu, tetapi tetap memutuskan melapor untuk mengungkap kebenaran.

YU pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap penetapan suaminya sebagai tersangka.

“Seharusnya suami saya dilindungi sebagai saksi karena dia membongkar kejahatan ini. Dia hanya sopir yang diminta tolong, tetapi malah dijadikan tersangka,” ucap YU dengan nada emosional.

 

Kuasa hukum MH, Parlin B. Hutabarat, menegaskan bahwa kliennya sama sekali tidak mengetahui rencana AKS untuk menghabisi nyawa korban.

MH hanya memenuhi pesanan AKS sebagai sopir taksi online. Namun, bukannya diapresiasi atas laporannya, MH malah terjerat sebagai tersangka.

Parlin juga mengkritik proses penyelidikan dan penyidikan oleh Polda Kalteng yang dianggap kurang transparan.

 

Menurutnya, MH melaporkan kejadian tersebut dengan niat baik, tetapi malah diperlakukan tidak adil.

Parlin menjelaskan bahwa MH sempat menyaksikan aksi AKS yang menggunakan senjata api dalam mobil.

“MH mendengar dua kali letusan tembakan dan sempat ketakutan. Dia bahkan dipukul oleh AKS. Soal uang yang diberikan AKS, itu langsung dikembalikan oleh MH, karena tidak ada kesepakatan atau permintaan apa pun dari MH,” ungkap Parlin.

(ZnL)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here